Pendahuluan
Sobat Penurut, dalam dunia penelitian, pengambilan sampel merupakan salah satu proses penting. Pengambilan sampel yang tepat dapat mempengaruhi kualitas hasil penelitian yang dilakukan. Salah satu metode pengambilan sampel yang umum digunakan adalah teknik purposive sampling. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang teknik purposive sampling dan kelebihan serta kekurangan yang dimilikinya menurut Sugiyono, seorang ahli dalam bidang penelitian.
Pertama, mari kita kenali apa itu teknik purposive sampling. Teknik ini merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian kualitatif. Teknik ini dilakukan dengan sengaja memilih responden atau kelompok sebagai sampel berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk memilih sampel yang mampu memberikan informasi yang paling relevan dengan tujuan penelitian kita.
Penggunaan teknik purposive sampling memiliki beberapa kelebihan. Pertama, teknik ini memungkinkan peneliti untuk memilih sampel yang relevan dengan tujuan penelitian, sehingga hasil penelitian akan lebih akurat dan tepat sasaran. Kedua, teknik ini dapat menghemat waktu dan biaya karena peneliti hanya perlu mengambil sampel yang paling relevan dengan tujuan penelitian.
Namun, teknik purposive sampling juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, teknik ini cenderung menghasilkan sampel yang tidak mewakili populasi secara keseluruhan. Kedua, teknik ini dapat memunculkan bias dalam pengambilan sampel jika kriteria pemilihan yang digunakan tidak tepat atau tidak memadai.
Bagaimana cara menggunakan teknik purposive sampling? Sugiyono memberikan beberapa langkah dalam penggunaan teknik ini. Langkah pertama adalah menentukan tujuan penelitian dan hipotesis penelitian. Langkah kedua adalah menentukan batasan populasi dan kriteria pemilihan sampel. Langkah ketiga adalah membuat daftar calon responden dan melakukan seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Langkah keempat adalah mengumpulkan data dari sampel yang telah dipilih.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut kelebihan dan kekurangan teknik purposive sampling menurut Sugiyono serta cara penggunaannya dalam penelitian.
Kelebihan Teknik Purposive Sampling Menurut Sugiyono
1. Memilih Sampel yang Tepat
Dengan menggunakan teknik purposive sampling, peneliti dapat memilih sampel yang paling tepat dan relevan dengan tujuan penelitian. Hal ini akan memperkuat validitas dan reliabilitas hasil penelitian.
2. Menghemat Waktu dan Biaya
Dalam teknik purposive sampling, peneliti hanya perlu mengambil sampel yang paling relevan dengan tujuan penelitian. Hal ini akan menghemat waktu dan biaya dalam pengambilan sampel.
3. Fleksibilitas dalam Pengambilan Sampel
Teknik purposive sampling memberikan fleksibilitas dalam pengambilan sampel. Peneliti dapat menggunakan kriteria yang berbeda-beda tergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik populasi yang diteliti.
4. Meningkatkan Validitas Internal
Dalam teknik purposive sampling, peneliti dapat mengontrol variabel-variabel yang berpengaruh pada hasil penelitian. Hal ini akan meningkatkan validitas internal hasil penelitian.
5. Sangat Cocok untuk Penelitian Kualitatif
Teknik purposive sampling sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian kualitatif karena peneliti memerlukan sampel yang memiliki karakteristik yang spesifik dan unik.
6. Dapat Dimodifikasi
Teknik purposive sampling dapat dimodifikasi tergantung pada tujuan penelitian. Misalnya, peneliti dapat menggunakan teknik purposive sampling dengan stratifikasi jika ingin menyeleksi sampel dengan kategori tertentu.
7. Meminimalkan Bias
Teknik purposive sampling dapat meminimalkan bias dalam pengambilan sampel jika kriteria pemilihan yang digunakan tepat dan memadai.
Kekurangan Teknik Purposive Sampling Menurut Sugiyono
1. Tidak Merepresentasikan Populasi Secara Keseluruhan
Teknik purposive sampling cenderung menghasilkan sampel yang tidak mewakili populasi secara keseluruhan. Hal ini dapat mengurangi validitas eksternal hasil penelitian.
2. Memunculkan Bias dalam Pengambilan Sampel
Jika kriteria pemilihan sampel yang digunakan tidak tepat atau tidak memadai, teknik purposive sampling dapat memunculkan bias dalam pengambilan sampel.
3. Membatasi Generalisasi Hasil Penelitian
Karena teknik purposive sampling mengambil sampel yang tidak mewakili populasi secara keseluruhan, generalisasi hasil penelitian menjadi terbatas.
4. Subjektifitas Dalam Seleksi Sampel
Seleksi sampel dalam teknik purposive sampling sangat dipengaruhi oleh subjektivitas peneliti dalam menentukan kriteria pemilihan sampel. Hal ini dapat mempengaruhi validitas hasil penelitian.
5. Mengecilkan Kesempatan Sampling
Teknik purposive sampling dapat mengurangi kesempatan sampling jika peneliti hanya fokus pada kriteria tertentu dalam pengambilan sampel.
6. Memperburuk Bias yang Sudah Ada
Jika peneliti sudah mempunyai bias dalam pengambilan sampel, teknik purposive sampling dapat memperburuk bias tersebut.
7. Membutuhkan Keahlian Khusus Dalam Seleksi Sampel
Seleksi sampel dalam teknik purposive sampling membutuhkan keahlian khusus dalam menentukan kriteria pemilihan sampel. Jika peneliti tidak memiliki keahlian yang memadai, teknik ini dapat menghasilkan sampel yang tidak relevan.
Cara Penggunaan Teknik Purposive Sampling Menurut Sugiyono
Sugiyono memberikan beberapa langkah dalam penggunaan teknik purposive sampling.
1. Menentukan Tujuan Penelitian dan Hipotesis Penelitian
Langkah pertama dalam menggunakan teknik purposive sampling adalah menentukan tujuan penelitian dan hipotesis penelitian. Tujuan penelitian dan hipotesis penelitian akan menentukan kriteria pemilihan sampel yang digunakan.
2. Menentukan Batasan Populasi dan Kriteria Pemilihan Sampel
Langkah kedua dalam menggunakan teknik purposive sampling adalah menentukan batasan populasi dan kriteria pemilihan sampel. Batasan populasi dapat berupa wilayah geografis, usia, jenis kelamin, atau karakteristik lainnya. Kriteria pemilihan sampel harus sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis penelitian yang telah ditetapkan.
3. Membuat Daftar Calon Responden dan Melakukan Seleksi Sampel
Langkah ketiga dalam menggunakan teknik purposive sampling adalah membuat daftar calon responden dan melakukan seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Seleksi sampel harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghasilkan sampel yang relevan dengan tujuan penelitian.
4. Mengumpulkan Data dari Sampel yang Telah Dipilih
Langkah keempat dalam menggunakan teknik purposive sampling adalah mengumpulkan data dari sampel yang telah dipilih. Data yang dikumpulkan harus sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis penelitian yang telah ditetapkan.
5. Menganalisis Data
Langkah kelima dalam menggunakan teknik purposive sampling adalah menganalisis data yang telah dikumpulkan. Analisis data harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghasilkan hasil penelitian yang akurat dan tepat.
6. Memberikan Interpretasi Hasil Penelitian
Langkah keenam dalam menggunakan teknik purposive sampling adalah memberikan interpretasi hasil penelitian. Interpretasi hasil penelitian harus dilakukan dengan hati-hati dan objektif untuk menghasilkan kesimpulan yang akurat dan relevan dengan tujuan penelitian.
7. Menyajikan Hasil Penelitian
Langkah ketujuh dalam menggunakan teknik purposive sampling adalah menyajikan hasil penelitian. Hasil penelitian harus disajikan dengan jelas dan mudah dipahami agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang penelitian.
Tabel Teknik Purposive Sampling Menurut Sugiyono
No. | Tahapan Penggunaan Teknik Purposive Sampling |
---|---|
1. | Menentukan tujuan penelitian dan hipotesis penelitian |
2. | Menentukan batasan populasi dan kriteria pemilihan sampel |
3. | Membuat daftar calon responden dan melakukan seleksi sampel |
4. | Mengumpulkan data dari sampel yang telah dipilih |
5. | Menganalisis data |
6. | Memberikan interpretasi hasil penelitian |
7. | Menyajikan hasil penelitian |
FAQ Tentang Teknik Purposive Sampling Menurut Sugiyono
1. Apa itu teknik purposive sampling?
Teknik purposive sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih responden atau kelompok sebagai sampel berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Apa saja kelebihan teknik purposive sampling?
Kelebihan teknik purposive sampling antara lain memilih sampel yang tepat, menghemat waktu dan biaya, fleksibilitas dalam pengambilan sampel, meningkatkan validitas internal, sangat cocok untuk penelitian kualitatif, dapat dimodifikasi, dan meminimalkan bias.
3. Apa saja kekurangan teknik purposive sampling?
Kekurangan teknik purposive sampling antara lain tidak merepresentasikan populasi secara keseluruhan, memunculkan bias dalam pengambilan sampel, membatasi generalisasi hasil penelitian, subjektifitas dalam seleksi sampel, mengecilkan kesempatan sampling, memperburuk bias yang sudah ada, dan membutuhkan keahlian khusus dalam seleksi sampel.
4. Bagaimana cara menggunakan teknik purposive sampling?
Langkah-langkah dalam menggunakan teknik purposive sampling antara lain menentukan tujuan penelitian dan hipotesis penelitian, menentukan batasan populasi dan kriteria pemilihan sampel, membuat daftar calon responden dan melakukan seleksi sampel, mengumpulkan data dari sampel yang telah dipilih, menganalisis data, memberikan interpretasi hasil penelitian, dan menyajikan hasil penelitian.
5. Apa saja jenis-jenis teknik purposive sampling?
Jenis-jenis teknik purposive sampling antara lain purposive sampling tanpa kuota, purposive sampling dengan kuota, snowball sampling, purposive sampling dengan stratifikasi, dan purposive sampling berdasarkan karakteristik individu.
6. Apa yang membedakan teknik purposive sampling dengan teknik pengambilan sampel yang lainnya?
Teknik purposive sampling memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini berbeda dengan teknik pengambilan sampel yang lainnya seperti sampel acak atau sampel sistematis yang memilih sampel secara random atau berdasarkan urutan tertentu.
7. Apa yang harus diperhatikan dalam seleksi sampel dalam teknik purposive sampling?
Dalam seleksi sampel dalam teknik purposive sampling, peneliti harus memperhatikan kriteria pemilihan sampel yang telah ditetapkan sebelumnya, relevansi sampel dengan tujuan penelitian, dan variabilitas karakteristik sampel yang diinginkan.
8. Apakah teknik purposive sampling cocok digunakan dalam penelitian kuantitatif?
Teknik purposive sampling kurang cocok digunakan dalam penelitian kuantitatif karena penelitian kuantitatif memerlukan sampel yang mewakili populasi secara keseluruhan.