Pendahuluan
Salam Sobat Penurut, kita semua mungkin sudah tidak asing dengan istilah riba. Di Indonesia, riba sudah menjadi perbincangan yang cukup sering dibicarakan baik di media maupun di lingkungan kita. Namun, apa sebenarnya pengertian riba menurut bahasa? Bagaimana kelebihan dan kekurangan riba menurut bahasa? Dan apa kesimpulan dari semua informasi tentang riba yang ada?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang riba menurut bahasa. Mari kita mulai dari pengertian dasar riba menurut kata.
Pengertian Riba Menurut Bahasa
Riba merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah “bertambah”. Dalam ilmu fiqih, riba memiliki pengertian yaitu suatu tambahan atas utang yang diberikan oleh peminjam kepada si pemberi pinjaman, dengan syarat harus dikembalikan pada waktu tertentu dengan jumlah lebih dari yang dipinjamkan.
Maka dapat disimpulkan, riba menurut bahasa adalah tambahan jumlah tertentu atas utang, yang harus dikembalikan dengan jumlah yang lebih besar dari jumlah utang awalnya.
Mengapa Riba Dilarang dalam Islam?
Sebagai umat muslim, kita tentu saja harus memahami alasan mengapa riba dilarang dalam Islam. Salah satu alasan utama adalah karena praktik riba dapat menimbulkan ketidakadilan dan merugikan orang lain.
Jika kita mengamati contoh yang diberikan dalam Al-Qur’an, kita dapat melihat bahwa riba tidak hanya merugikan masyarakat secara umum, tetapi juga dapat merugikan individu yang terlibat dalam praktik riba itu sendiri.
Dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 275, disebutkan:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّـهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَن جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّـهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ |
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadamu (Rasulullah), dengan membawa ilmu pengetahuan (Al-Qur’an) itu tidak akan makan (mengambil) riba, karena mereka menyadari bahwasanya kesuksesan di dunia dan akhirat itu hanya dengan taat kepada Allah Swt. Oleh karena itu, kepada mereka yang telah bertobat niscaya diberi kembali apa yang diambilnya (di dalam riba, dengan tidak merugikan pihak lain), dan urusan mereka (dengan Allah). Orang-orang yang mengulangi perbuatannya (mengambil riba) mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 275) |
Dalam ayat ini, Allah SWT melarang praktik riba dan menyatakan bahwa riba dapat membawa seseorang ke kehancuran di dunia dan akhirat. Dengan demikian, sebagai umat muslim, kita harus menghindari praktik riba dan memilih jalan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Kelebihan Riba Menurut Bahasa
Jika kita melihat dari segi bahasa, riba memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan keuntungan pihak yang memberikan pinjaman. Sebab, dalam praktik riba, pihak yang memberikan pinjaman akan mendapatkan tambahan jumlah tertentu atas pinjaman yang diberikan.
Selain itu, praktik riba juga dapat mempercepat proses pengembalian utang karena pihak yang meminjam akan merasa terdorong untuk segera membayar pinjaman mereka dengan menghadapi konsekuensi yang lebih besar jika mereka tidak melakukannya.
Kekurangan Riba Menurut Bahasa
Namun, jika kita melihat dari perspektif agama dan kemanusiaan, praktik riba memiliki banyak kekurangan yang lebih besar dari keuntungan yang diberikannya. Berikut beberapa kekurangan riba:
1. Melanggar hukum Allah SWT
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, riba merupakan praktik yang dilarang dalam Islam. Oleh karena itu, melakukan praktik riba dapat dipandang sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah SWT.
2. Menimbulkan ketidakadilan dan merugikan pihak yang berhutang
Praktik riba dapat menimbulkan ketidakadilan dan merugikan pihak yang berhutang, karena mereka harus membayar jumlah yang lebih besar dari yang dipinjamkan. Hal ini dapat menyebabkan mereka kesulitan dalam membayar utang mereka dan bahkan dapat menyebabkan mereka jatuh miskin.
3. Membawa dampak buruk pada perekonomian
Praktik riba juga dapat membawa dampak buruk pada perekonomian, karena dapat menyebabkan inflasi dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena praktik riba dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang tidak sehat dan tidak berkelanjutan.
4. Dapat merusak hubungan sosial
Praktik riba juga dapat merusak hubungan sosial, karena dapat menciptakan ketidakpercayaan antara pihak yang meminjam dan yang memberikan pinjaman. Hal ini dapat menciptakan ketegangan dan konflik di antara masyarakat.
Tabel Informasi Lengkap Tentang Riba Menurut Bahasa
Pengertian Riba Menurut Bahasa | Tambahan jumlah tertentu atas utang, yang harus dikembalikan dengan jumlah yang lebih besar dari jumlah utang awalnya. |
Alasan Riba Dilarang dalam Islam | Karena praktik riba dapat menimbulkan ketidakadilan dan merugikan orang lain. |
Kelebihan Riba Menurut Bahasa | Dapat meningkatkan keuntungan pihak yang memberikan pinjaman dan mempercepat proses pengembalian utang. |
Kekurangan Riba Menurut Bahasa | Melanggar hukum Allah SWT, menimbulkan ketidakadilan dan merugikan pihak yang berhutang, membawa dampak buruk pada perekonomian, dan dapat merusak hubungan sosial. |
FAQ Tentang Riba Menurut Bahasa
1. Apa itu riba dalam pandangan agama Islam?
Riba dalam pandangan agama Islam adalah praktik tambahan jumlah tertentu atas utang, yang harus dikembalikan dengan jumlah yang lebih besar dari jumlah utang awalnya.
2. Apa saja risiko yang dapat ditimbulkan oleh praktik riba?
Risiko yang dapat ditimbulkan oleh praktik riba antara lain ketidakadilan, kerugian bagi pihak yang berhutang, dampak buruk pada perekonomian, dan merusak hubungan sosial.
3. Apa alasan mengapa riba dilarang dalam Islam?
Riba dilarang dalam Islam karena praktik riba dapat menimbulkan ketidakadilan dan merugikan orang lain.
Kelebihan riba menurut bahasa adalah dapat meningkatkan keuntungan pihak yang memberikan pinjaman dan mempercepat proses pengembalian utang.
5. Bagaimana cara menghindari praktik riba dalam kehidupan sehari-hari?
Salah satu cara menghindari praktik riba dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan memilih jalan yang sesuai dengan ajaran Islam dan menghindari praktik riba yang merugikan.
6. Apa pengaruh praktik riba terhadap pertumbuhan ekonomi?
Praktik riba dapat membawa dampak buruk pada pertumbuhan ekonomi, karena dapat menyebabkan inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
7. Apa hubungan antara praktik riba dan keadilan sosial?
Praktik riba dapat merusak keadilan sosial dan menciptakan ketegangan dan konflik di antara masyarakat karena dapat menciptakan ketidakpercayaan antara pihak yang meminjam dan yang memberikan pinjaman.
8. Bagaimana cara Islam menyelesaikan masalah utang piutang?
Islam mengajarkan untuk menyelesaikan masalah utang piutang dengan cara yang adil dan saling menghargai antara pihak yang berhutang dan pihak yang memberikan pinjaman.
9. Apa yang harus dilakukan jika terlanjur terjerat dalam praktik riba?
Jika terlanjur terjerat dalam praktik riba, kita harus segera bertaubat dan mengembalikan hutang kita dengan cara yang sesuai dengan hukum Allah SWT.
10. Bagaimana cara memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan ajaran Islam?
Salah satu cara memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan ajaran Islam adalah dengan memastikan bahwa lembaga tersebut memiliki sertifikasi halal dan mengikuti prinsip-prinsip yang sesuai dengan hukum Islam.
11. Apa alasan untuk memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan ajaran Islam?
Memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan ajaran Islam dapat membantu kita menghindari praktik riba dan memilih jalan yang sesuai dengan ajaran Islam.
12. Apa dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh praktik riba dalam jangka panjang?
Praktik riba dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar dan dapat memperburuk kondisi keuangan seseorang.
13. Bagaimana cara menyelesaikan masalah utang piutang dengan cara yang adil?
Jika terdapat masalah utang piutang, cara terbaik untuk menyelesaikannya adalah dengan membicarakannya dengan pihak yang terlibat dan mencari solusi yang paling adil dan saling menghargai.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, kita dapat memahami bahwa riba merupakan tambahan jumlah tertentu atas utang, yang harus dikembalikan dengan jumlah yang lebih besar dari jumlah utang awalnya. Meskipun riba memiliki kelebihan dalam meningkatkan keuntungan pihak yang memberikan pinjaman dan mempercepat proses pengembalian utang, praktik riba memiliki banyak kekurangan, seperti melanggar hukum Allah SWT, menimbulkan ketidakadilan, membawa dampak buruk pada perekonomian, dan dapat merusak hubungan antara masyarakat.
Dalam Islam, praktik riba dilarang karena dapat menimbulkan ketidakadilan dan merugikan orang lain. Oleh karena itu, sebagai umat muslim, kita harus menghindari praktik riba dan memilih jalan yang sesuai dengan ajaran Islam. Kita juga harus memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan ajaran Islam dan menyelesaikan masalah utang piutang dengan cara yang adil dan saling mengharg