Salam Kesehatan Sobat Penurut!
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut World Health Organization atau WHO, obesitas adalah kondisi penumpukan lemak yang berlebihan pada tubuh seseorang. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian obesitas menurut WHO secara detail.
Pengertian Obesitas Menurut WHO
WHO mendefinisikan obesitas sebagai suatu kondisi di mana penumpukan lemak pada tubuh seseorang melebihi batas normal. Batas normal itu ditentukan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT), yaitu rasio antara berat badan dalam kilogram dan tinggi badan dalam meter kuadrat. Menurut WHO, orang yang memiliki IMT di atas 30 termasuk dalam kategori obesitas.
Pengertian Obesitas Menurut WHO | Kategori Berdasarkan IMT |
---|---|
Normal | 18.5 – 24.9 |
Pre-obesitas | 25 – 29.9 |
Obesitas Level 1 | 30 – 34.9 |
Obesitas Level 2 | 35 – 39.9 |
Obesitas Level 3 atau obesitas berat | >= 40 |
Penyebab Obesitas Menurut WHO
Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan kebutuhan kalori tubuh. Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah faktor genetik, usia, dan gaya hidup. Secara umum, seseorang akan mengalami obesitas jika mereka makan makanan berlemak dan bergula dalam jumlah yang berlebihan, serta kurang bergerak.
Dampak Obesitas Menurut WHO
Obesitas dapat meningkatkan risiko terhadap beberapa penyakit yang serius, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Selain itu, obesitas juga dapat berdampak pada kualitas hidup seseorang, seperti merasa tidak nyaman saat bergerak, mengalami gangguan tidur, dan mengalami depresi atau stres.
Cara Mencegah Obesitas Menurut WHO
WHO merekomendasikan beberapa cara untuk mencegah terjadinya obesitas, yaitu:
- Makan makanan sehat dan seimbang
- Aktif secara fisik
- Pantau berat badan secara teratur
- Hindari kebiasaan buruk
Sebisa mungkin hindari makanan berlemak dan bergula dalam jumlah yang berlebihan. Sebaiknya konsumsi makanan dengan kandungan serat yang tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan.
Lakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda. Lakukan setidaknya 150 menit olahraga ringan dalam seminggu.
Pantau berat badan anda dengan cara menimbang setidaknya sekali seminggu. Jika berat badan anda naik, segera lakukan perubahan pada pola makan dan aktivitas fisik anda.
Hindari merokok, minum alkohol, dan tidur terlalu larut malam. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas.
FAQ (Frequently Asked Questions) tentang Obesitas
1. Apa yang dimaksud dengan obesitas?
Obesitas adalah kondisi penumpukan lemak yang berlebihan pada tubuh seseorang, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
2. Bagaimana cara mendeteksi apakah seseorang mengalami obesitas?
Seseorang dapat mendeteksi apakah mereka mengalami obesitas dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT), yaitu rasio antara berat badan dalam kilogram dan tinggi badan dalam meter kuadrat. Orang yang memiliki IMT di atas 30 termasuk dalam kategori obesitas.
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas?
Faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas antara lain ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan kebutuhan kalori tubuh, faktor genetik, usia, dan gaya hidup yang kurang aktif secara fisik.
4. Apa yang menjadi dampak dari obesitas?
Obesitas dapat meningkatkan risiko terhadap beberapa penyakit yang serius, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Selain itu, obesitas juga dapat berdampak pada kualitas hidup seseorang, seperti merasa tidak nyaman saat bergerak, mengalami gangguan tidur, dan mengalami depresi atau stres.
5. Bagaimana cara mencegah terjadinya obesitas?
WHO merekomendasikan beberapa cara untuk mencegah terjadinya obesitas, yaitu dengan makan makanan sehat dan seimbang, aktif secara fisik, pantau berat badan secara teratur, dan hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.
6. Apa yang harus dilakukan jika seseorang sudah mengalami obesitas?
Jika seseorang sudah mengalami obesitas, maka sebaiknya segera melakukan perubahan pada pola makan dan aktivitas fisik mereka. Jika diperlukan, konsultasikan pada dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan program penurunan berat badan yang tepat.
7. Apa saja makanan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah obesitas?
Sebaiknya hindari makanan berlemak dan bergula dalam jumlah yang berlebihan, seperti makanan cepat saji, gorengan, kue-kue manis, dan minuman bersoda.
8. Apa saja olahraga yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah obesitas?
Lakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Lakukan setidaknya 150 menit olahraga ringan dalam seminggu.
9. Apa yang harus dilakukan untuk pantau berat badan secara teratur?
Pantau berat badan anda dengan cara menimbang setidaknya sekali seminggu. Jika berat badan anda naik, segera lakukan perubahan pada pola makan dan aktivitas fisik anda.
10. Apakah semua orang yang mengalami obesitas harus menjalani operasi penurunan berat badan?
Operasi penurunan berat badan sebaiknya dilakukan hanya jika semua upaya penurunan berat badan melalui pola makan dan aktivitas fisik sudah dilakukan dan tidak berhasil.
Ya, faktor genetik dapat mempengaruhi terjadinya obesitas pada anak dari orang tua mereka yang mengalami obesitas.
Untuk menurunkan berat badan secara sehat, sebaiknya lakukan dengan cara makan makanan sehat dan seimbang, aktif secara fisik, dan pantau berat badan secara teratur. Jangan melakukan diet yang ekstrem atau hanya mengandalkan obat-obatan penurun berat badan.
13. Apakah obesitas dapat disembuhkan?
Obesitas tidak bisa disembuhkan secara total, tetapi dapat dikendalikan dengan pola makan dan aktivitas fisik yang sehat. Sebaiknya lakukan perubahan gaya hidup yang sehat dan konsultasikan pada dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan program penurunan berat badan yang tepat.
Kesimpulan
Sekarang Sobat Penurut sudah memahami pengertian obesitas menurut WHO secara detail. Obesitas merupakan masalah kesehatan yang serius dan harus segera ditangani sebelum terlambat. Lakukan perubahan pada pola makan dan aktivitas fisik anda, pantau berat badan secara teratur, dan hindari kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko obesitas. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kesehatan anda dan keluarga.
Penutup
Artikel ini dibuat untuk memberikan informasi tentang pengertian obesitas menurut WHO secara lengkap. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti konsultasi medis atau saran ahli gizi. Jika anda memiliki masalah kesehatan atau pertanyaan seputar obesitas, segera konsultasikan pada dokter atau ahli gizi terdekat. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat.