[blackwarrior_placement id="4468"]

Medication Error Menurut Permenkes: Penyebab, Dampak, dan Upaya Pencegahan

Halo Sobat Penurut, Apa Itu Medication Error?

Medication error merupakan salah satu bentuk kesalahan dalam memberikan obat yang sering terjadi di rumah sakit maupun apotek. Kesalahan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pemberian dosis obat yang tidak sesuai, pemberian obat yang salah, atau pemberian obat kepada pasien yang salah. Kesalahan ini dapat menyebabkan dampak yang serius bagi kesehatan pasien, bahkan kematian pada kasus-kasus tertentu. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pemberian obat untuk memperhatikan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Peraturan Perlindungan Pasien

Untuk mencegah terjadinya medication error, Kementerian Kesehatan telah menetapkan beberapa peraturan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Beberapa peraturan tersebut antara lain:

Peraturan Isi Peraturan
Peraturan 1 Pasien harus mendapatkan informasi yang lengkap tentang obat yang akan diberikan, termasuk dosis, efek samping, dan aturan pakai.
Peraturan 2 Apoteker atau tenaga kesehatan yang memberikan obat harus memastikan identitas pasien dan obat yang diberikan.
Peraturan 3 Tenaga kesehatan yang memberikan obat harus memeriksa riwayat penyakit pasien dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Peraturan 4 Apoteker harus menyediakan obat yang bermutu dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Peraturan 5 Apoteker harus melakukan pelaporan terhadap medication error yang terjadi.

Dampak Medication Error

Medication error dapat menyebabkan berbagai dampak bagi kesehatan pasien, seperti kerusakan organ tubuh, kecacatan, hingga kematian. Selain itu, kesalahan dalam memberikan obat juga dapat menyebabkan peningkatan biaya kesehatan, baik bagi pasien maupun pihak yang terlibat dalam perawatan. Di sisi lain, medication error juga dapat memengaruhi kinerja rumah sakit atau apotek, karena dapat menimbulkan masalah hukum dan penurunan reputasi.

Kelebihan dan Kekurangan Medication Error Menurut Permenkes

Meskipun Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 telah menetapkan aturan-aturan untuk mencegah terjadinya medication error, namun masih terdapat kekurangan dalam penerapannya. Beberapa kelebihan dan kekurangan medication error menurut permenkes antara lain sebagai berikut:

Kelebihan Medication Error Menurut Permenkes

1. Meningkatkan keamanan pasien
Peraturan-peraturan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 dapat membantu meningkatkan keamanan pasien dalam pemberian obat, karena diwajibkan adanya identifikasi pasien dan pemeriksaan riwayat penyakit.

2. Membantu peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 juga dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian, karena mengatur mengenai standar yang harus dipenuhi oleh apotek dan tenaga kesehatan dalam memberikan obat.

3. Mendorong pelaporan medication error
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 juga mendorong terjadinya pelaporan medication error, sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi dan pencegahan lebih lanjut.

Kekurangan Medication Error Menurut Permenkes

1. Tidak ada sanksi yang tegas
Peraturan-peraturan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 hanya bersifat mengatur dan tidak menetapkan sanksi yang tegas bagi pelanggar. Hal ini dapat mengurangi efektivitas dalam pencegahan medication error.

2. Kurangnya sosialisasi dan pengawasan
Peraturan-peraturan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 masih kurang dalam sosialisasi dan pengawasan terhadap penerapannya. Sehingga, masih banyak apotek dan rumah sakit yang tidak sepenuhnya menerapkan peraturan tersebut.

3. Kurangnya sarana dan prasarana
Sejumlah apotek dan rumah sakit masih kurang dalam sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menerapkan peraturan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016, seperti alat identifikasi pasien yang tepat dan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang dimaksud dengan medication error?

Medication error merupakan kesalahan dalam memberikan obat, baik dalam bentuk dosis, jenis obat, maupun pasien yang diberikan obat.

2. Apa saja penyebab terjadinya medication error?

Beberapa penyebab terjadinya medication error antara lain kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan dalam memberikan obat, kurangnya informasi tentang pasien, dan kurangnya pengawasan dalam pemberian obat.

3. Bagaimana cara mencegah terjadinya medication error?

Beberapa cara mencegah terjadinya medication error antara lain: memeriksa identitas pasien dan obat, memberikan informasi yang lengkap tentang obat, melakukan pemeriksaan riwayat penyakit pasien, serta melaporkan setiap kejadian medication error yang terjadi.

4. Apa saja dampak dari medication error bagi pasien?

Dampak dari medication error bagi pasien antara lain kerusakan organ tubuh, kecacatan, hingga kematian.

5. Bagaimana cara melaporkan medication error yang terjadi?

Medication error yang terjadi dapat dilaporkan ke pihak yang bertanggung jawab, seperti apoteker, rumah sakit, atau pihak yang terkait dengan pemberian obat.

6. Apa yang harus dilakukan jika terjadi medication error pada diri sendiri atau orang terdekat?

Jika terjadi medication error pada diri sendiri atau orang terdekat, segera hubungi profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

7. Bagaimana prosedur pengawasan pemberian obat di rumah sakit?

Di rumah sakit, prosedur pengawasan pemberian obat biasanya dilakukan oleh tim farmasi atau tim medis, yang bertanggung jawab dalam memberikan obat dan memantau kondisi pasien.

Kesimpulan

Dalam upaya mencegah terjadinya medication error, perlu adanya upaya yang lebih serius dan terstruktur dari semua pihak yang terlibat dalam pemberian obat. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 merupakan salah satu bentuk upaya untuk memperbaiki sistem pemberian obat di Indonesia, namun masih perlu peningkatan dalam sosialisasi dan pengawasan. Dengan memperhatikan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan, kita dapat meminimalkan risiko terjadinya medication error dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Disclaimer

Artikel ini dibuat semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi tentang medication error menurut permenkes. Pembaca disarankan untuk melakukan konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum melakukan tindakan atau pengobatan tertentu. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang timbul akibat kesalahan informasi atau tindakan yang dilakukan berdasarkan artikel ini.

Related video ofMedication Error Menurut Permenkes: Penyebab, Dampak, dan Upaya Pencegahan