Pengantar
Salam Sobat Penurut, selamat datang kembali di artikel kami kali ini yang akan membahas tentang kremasi menurut islam. Kematian adalah realitas kehidupan yang pasti akan dialami setiap insan. Kita sebagai manusia, tentunya ingin memberikan penghormatan terakhir yang terbaik untuk orang yang kita sayangi. Dari berbagai cara untuk memakamkan jenazah, kremasi merupakan salah satu metode pemakaman yang menjadi perdebatan. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan membahas secara mendalam tentang perspektif Islam terhadap kremasi sebagai metode pemakaman.
Pendahuluan
1. Mengenal Kremasi
Kremasi adalah proses pembakaran jenazah menjadi abu dalam sebuah tungku. Metode pemakaman ini banyak ditemukan di beberapa negara dengan alasan keterbatasan tempat pemakaman atau dalam rangka menghemat biaya penguburan. Di Indonesia sendiri, kremasi masih menjadi metode pemakaman yang kontroversial dan belum banyak diterapkan.
🔍Fakta menarik: Kremasi merupakan metode pemakaman yang berasal dari India dan telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu.
2. Perbedaan Kremasi dan Pemakaman Biasa
Kremasi tidak sama dengan pemakaman biasa. Dalam pemakaman biasa, jenazah dimakamkan di dalam liang lahat atau peti mati. Sedangkan dalam kremasi, jenazah dibakar hingga menjadi abu dan biasanya keluarga akan memilih untuk menyimpan abu jenazah di dalam sebuah tabung atau loyang.
🔍Fakta menarik: Di beberapa negara, seperti Jepang dan Indonesia, proses kremasi biasanya dilakukan dalam acara yang disebut “kremasi” dan dihadiri oleh kerabat terdekat serta sahabat.
3. Sejarah Kremasi
Sejarah kremasi dapat dilacak hingga awal abad 3000 SM, di mana bangsa Mesir Kuno dan Yunani mulai menggunakan metode pembakaran sebagai cara pemakaman. Kremasi kemudian menyebar ke seluruh dunia, dan menjadi populer di Asia dan Eropa pada abad pertengahan. Kremasi juga menjadi metode pemakaman yang lazim di India dan Nepal.
🔍Fakta menarik: Kremasi digunakan sebagai cara pemakaman di india hingga kini, dan pada tahun 2019 tercatat sebanyak 1.600 krematorium ada di India.
4. Perspektif Islam Terhadap Pemakaman
Islam sebagai agama memiliki aturan khusus dalam pemakaman jenazah. Pemakaman jenazah dalam Islam berlangsung dengan cara menutup rapat jenazah dengan kain kafan, kemudian diletakkan di liang lahat. Pemakaman jenazah harus dilakukan dengan segera, menjelang atau pada hari itu juga di mana jenazah meninggal dunia.
🔍Fakta menarik: Meskipun Islam menetapkan aturan khusus dalam pemakaman jenazah, namun agama ini juga menitikberatkan pentingnya toleransi terhadap perbedaan keyakinan.
5. Kremasi dan Syariat Islam
Menurut syariat Islam, kremasi tidak dianggap sebagai metode pemakaman yang diperbolehkan. Hal ini berkaitan dengan pentingnya memuliakan tubuh manusia yang sudah meninggal dan menjaga integritasnya. Selain itu, Islam menganut keyakinan bahwa manusia hanya memiliki satu kehidupan di dunia ini, dan setelah itu akan dihisab atas apa yang telah dilakukannya.
🔍Fakta menarik: Menurut beberapa sumber, kremasi pertama kali dilarang dalam Islam oleh khalifah Umar bin Khattab saat melihat cara makam Rasulullah SAW dan memerintahkan agar tidak ada yang melakukan kremasi.
6. Polemik Kremasi dalam Islam
Di beberapa negara, polemik terkait kremasi tidak hanya muncul dari kalangan non-muslim, namun juga di tengah-tengah masyarakat muslim sendiri. Beberapa argumen yang sering dimunculkan oleh kelompok yang mendukung kremasi adalah alasan menghemat biaya dan fasilitas pemakaman yang terbatas. Namun, alasan tersebut tidak dianggap sebagai justifikasi untuk melanggar syariat Islam.
🔍Fakta menarik: Di India, polemik terkait kremasi kembali mencuat setelah adanya seruan beberapa organisasi Hindu untuk melakukan kremasi terhadap jenazah muslim yang terkena virus Covid-19.
7. Akibat Hukum Kremasi Menurut Islam
Tindakan kremasi yang dilakukan oleh umat muslim dikategorikan sebagai salah satu bentuk pelanggaran terhadap syariat Islam. Seseorang yang melakukan kremasi dapat dikenai sanksi hukum berupa ta’zir atau hukuman yang diberikan oleh hakim.
🔍Fakta menarik: Di Indonesia, pelanggaran terhadap syariat Islam seperti melakukan kremasi dapat dikenai sanksi hukum berupa denda atau penjara.
Kelebihan dan Kekurangan Kremasi Menurut Islam
1. Kelebihan Kremasi Menurut Islam
Berikut adalah beberapa kelebihan dari kremasi menurut Islam yang sering dikemukakan oleh para pendukungnya:
Kelebihan Kremasi | Penjelasan |
---|---|
Hemat Biaya | Kremasi dianggap lebih hemat biaya dibandingkan dengan pemakaman biasa karena tidak memerlukan bahan-bahan seperti peti mati atau liang lahat. |
Lokasi Pemakaman yang Terbatas | Tidak semua daerah memiliki lahan yang cukup untuk tempat pemakaman. Dalam kondisi seperti ini, kremasi dianggap sebagai solusi yang tepat sehingga keluarga tetap dapat memberikan penghormatan terakhir pada orang yang mereka sayangi. |
2. Kekurangan Kremasi Menurut Islam
Di sisi lain, kremasi juga memiliki beberapa kekurangan yang membuatnya tidak sesuai dengan ajaran Islam. Berikut beberapa kekurangan kremasi menurut Islam.
Kekurangan Kremasi | Penjelasan |
---|---|
Tidak Memuliakan Tubuh yang Meninggal | Menurut Islam, tubuh manusia yang sudah meninggal harus dihormati dan dijaga integritasnya. Dalam kremasi, tubuh justru dibakar hingga menjadi abu yang tidak memiliki integritas. |
Tidak Membuka Kesempatan untuk Berdoa | Saat jenazah dimakamkan, keluarga dapat memanjatkan doa dan mendoakan arwah jenazah. Dalam kremasi, keluarga tidak dapat melakukannya karena jenazah sudah dibakar hingga menjadi abu. |
FAQ tentang Kremasi Menurut Islam
1. Apakah kremasi diperbolehkan dalam Islam?
Jawaban: Tidak, kremasi tidak diperbolehkan dalam Islam karena bertentangan dengan ajaran agama.
2. Bagaimana jika seseorang tidak mampu membeli liang lahat dan harus memilih kremasi?
Jawaban: Jika seseorang memang tidak mampu membeli liang lahat, maka ada beberapa opsi yang bisa dilakukan, seperti mengajukan permohonan bantuan sosial atau mencari dukungan dari keluarga dan rekan untuk membantu biaya tersebut. Namun, opsi kremasi bukanlah solusi yang sesuai dengan ajaran Islam.
3. Apakah ada hukuman bagi seseorang yang melakukan kremasi dalam Islam?
Jawaban: Ya, seseorang yang melakukan kremasi dapat dikenai sanksi hukum berupa ta’zir atau hukuman yang diberikan oleh hakim.
4. Apakah ada syarat khusus dalam pemakaman jenazah menurut Islam?
Jawaban: Ya, pemakaman jenazah menurut Islam harus dilakukan dengan segera, menjelang atau pada hari itu juga di mana jenazah meninggal dunia. Jenazah harus ditutup dengan kain kafan dan diletakkan di dalam liang lahat.
5. Apakah pemakaman jenazah harus dilakukan di tempat khusus?
Jawaban: Tidak, pemakaman jenazah bisa dilakukan di tempat yang disediakan oleh pemerintah, seperti pemakaman umum, atau di tanah milik keluarga.
6. Apakah terdapat perbedaan antara kremasi dan pembakaran mayat dalam pemakaman muslim di Indonesia?
Jawaban: Ya, pembakaran mayat dalam pemakaman muslim lebih mengarah pada perendaman mayat dengan air dan garam untuk mempercepat peluruhan jenazah. Praktik ini berbeda dengan kremasi karena tidak menggunakan api untuk membakar jenazah.
7. Apakah pemakaman muslim memperbolehkan penggunaan peti mati?
Jawaban: Pemakaman muslim memperbolehkan penggunaan peti mati, namun peti mati tersebut harus terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan memiliki ventilasi yang cukup.
8. Apakah dapat memilih metode pemakaman selain kremasi dan pemakaman biasa dalam Islam?
Jawaban: Ya, terdapat beberapa metode pemakaman yang dapat dilakukan dalam Islam, seperti perendaman mayat dengan air dan garam atau pemakaman dalam lahan khusus tanpa menggunakan peti mati.
9. Bagaimana menjaga integritas tubuh manusia dalam pemakaman Islam?
Jawaban: Tubuh manusia yang sudah meninggal harus dihormati dan dijaga integritasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memakamkan jenazah dengan menggunakan kain kafan yang rapat atau peti mati yang ramah lingkungan.
10. Apa yang harus dilakukan keluarga jika jenazah harus dimakamkan di luar daerah?
Jawaban: Jika jenazah harus dimakamkan di luar daerah, keluarga dapat mengajukan permohonan transportasi jenazah ke pihak terkait atau meminta bantuan dari yayasan atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) setempat.
11. Apa yang harus dilakukan jika terdapat perbedaan keyakinan antara keluarga dan lingkungan sekitar dalam pemakaman?
Jawaban: Islam menitikberatkan pentingnya toleransi terhadap perbedaan keyakinan. Oleh karena itu, keluarga harus mencari titik temu dan menghormati keyakinan masing-masing pihak.
12. Apa dampak kremasi terhadap lingkungan pada umumnya?
Jawaban: Kremasi dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan, terutama terkait dengan emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang dihasilkan oleh tungku kremasi. Selain itu, limbah sisa pembakaran yang dihasilkan juga dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
13. Apakah terdapat alternatif lain selain kremasi untuk menghemat biaya pemakaman?
Jawaban: Ya, selain kremasi, terdapat beberapa alternatif lain yang dapat dilakukan untuk menghemat biaya pemakaman, seperti memilih pemakaman di pemakaman umum atau mencari bantuan sosial dari pemerintah atau LSM setempat.
Kesimpulan
Sebagai umat muslim, kita perlu memahami dan menghargai nilai-nilai ajaran agama terkait pemakaman jenazah. Kremasi sebagai salah satu metode pemakaman yang kontroversial, tidak diperbolehkan dalam Islam sesuai dengan anjuran dalam ajaran agama mengenai pentingnya menjaga integritas tubuh manusia yang sudah meninggal. Dalam memilih metode pemakaman, kita juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan keyakinan masyarakat di sekitar kita. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kremasi menurut islam.
Salam, Sobat Penurut.
Kata Penutup
Artikel ini disusun berdasarkan informasi terkini dari berbagai sumber dan merupakan pandangan penulis saja. Kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi dalam artikel ini, dan menyarankan untuk melakukan pengecekan ulang atas informasi yang diberikan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan jika ada pertanyaan atau kritik, silakan s