[blackwarrior_placement id="4468"]

Indikator Stunting Menurut WHO

Pengantar

Salam Sobat Penurut! Apakah kamu pernah mendengar tentang stunting? Stunting adalah suatu kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan dan kekurangan gizi kronis. Menurut World Health Organization (WHO), indikator stunting adalah salah satu ukuran keadaan gizi kronis pada anak, yang ditunjukkan dengan nilai z-score panjang badan/tinggi badan anak yang lebih rendah dari -2 standar deviasi dari nilai rata-rata WHO. Masalah stunting ini menjadi penting, mengingat dampak jangka panjang yang ditimbulkan pada tumbuh kembang anak serta kualitas sumber daya manusia di masa depan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara detail tentang indikator stunting menurut WHO.

Kelebihan dan Kekurangan Indikator Stunting Menurut WHO

Indikator stunting menurut WHO memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Lebih sensitif dalam mendeteksi kondisi gizi kronis dibandingkan dengan metode lainnya
  • Berhubungan dengan risiko penyakit kronis di masa dewasa
  • Mudah diukur dengan alat yang sederhana dan mudah digunakan

Namun, indikator stunting menurut WHO juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  • Tidak dapat membedakan antara kekurangan gizi kronis atau akut
  • Kurang sensitif dalam mendeteksi perubahan kondisi gizi dalam waktu singkat
  • Tidak dapat menunjukkan penyebab dari kondisi stunting itu sendiri

Tabel Indikator Stunting Menurut WHO

Indikator Stunting Nilai standar deviasi Kondisi
Stunting berat < -3 SD Anak mengalami kekurangan gizi kronis yang parah
Stunting sedang -3 SD sampai -2 SD Anak mengalami kekurangan gizi kronis
Tidak stunting >= -2 SD Anak memiliki kondisi gizi yang normal

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan stunting?

Stunting adalah suatu kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan dan kekurangan gizi kronis.

2. Bagaimana cara mendeteksi stunting?

Stunting dapat dideteksi dengan menggunakan indikator stunting menurut WHO, yaitu dengan mengukur nilai z-score panjang badan/tinggi badan anak yang lebih rendah dari -2 standar deviasi dari nilai rata-rata WHO.

3. Apa dampak jangka panjang dari stunting?

Stunting dapat mengakibatkan dampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak serta kualitas sumber daya manusia di masa depan.

4. Apa penyebab dari stunting?

Penyebab dari stunting dapat bervariasi, antara lain kurangnya asupan gizi, infeksi yang sering, dan sanitasi yang buruk.

5. Apakah stunting dapat disembuhkan?

Stunting dapat diobati jika sebab dari kondisi tersebut dapat diatasi dan anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk memperbaiki kondisi gizinya.

6. Siapa yang rentan mengalami stunting?

Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang kurang sehat, memiliki asupan gizi yang tidak mencukupi, serta terpapar infeksi lebih rentan mengalami stunting.

7. Bagaimana cara mencegah stunting?

Beberapa cara mencegah stunting antara lain dengan memberikan asupan gizi yang cukup, menjaga kebersihan dan sanitasi, serta pemberian vaksin untuk mencegah infeksi.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, indikator stunting menurut WHO memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mendeteksi kondisi gizi kronis pada anak. Namun, stunting perlu diperhatikan mengingat dampak jangka panjang yang ditimbulkan pada tumbuh kembang anak serta kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan perbaikan kondisi gizi anak perlu dilakukan secara terus-menerus.

Action Plan

Sobat Penurut, mari kita cegah stunting dengan memberikan asupan gizi yang cukup, menjaga kebersihan dan sanitasi, serta pemberian vaksin untuk mencegah infeksi. Mari kita perbaiki kondisi gizi anak sejak dini agar tumbuh kembang dan kualitas sumber daya manusia di masa depan menjadi lebih baik.

Disclaimer

Informasi yang disajikan pada artikel ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional. Gunakan informasi ini sebagai referensi dan konsultasikan dengan dokter atau profesional medis lainnya jika Anda mengalami masalah kesehatan atau nutrisi yang serius.

Related video of Indikator Stunting Menurut WHO