Halo Sobat Penurut, Ini Dia Definisi Anak Menurut WHO yang Harus Kamu Ketahui
Anak adalah karunia terindah yang diberikan Tuhan pada pasangan suami istri yang telah menikah. Memiliki anak menjadi dambaan setiap keluarga di seluruh dunia. Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan pemahaman yang tepat tentang definisi anak agar perkembangan dan tumbuh kembangnya dapat optimal. Salah satu definisi anak yang diakui secara internasional adalah definisi anak menurut WHO.
WHO adalah Badan Kesehatan Dunia yang membahas berbagai permasalahan kesehatan dunia, termasuk kesehatan anak. Maka dari itu, definisi anak menurut WHO menjadi sangat penting dan harus dipahami oleh semua orang. Pada artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang definisi anak menurut WHO dan bagaimana implikasinya pada kehidupan anak dan keluarga.
Definisi Anak Menurut WHO
Menurut WHO, anak adalah individu manusia yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali jika hukum setempat menentukan usia yang lebih tinggi untuk batasan anak.
Usia | Kategori |
---|---|
0-28 hari | Bayi baru lahir/neonatus |
29 hari – 11 bulan 29 hari | Bayi |
1 tahun – 9 tahun 11 bulan | Anak usia dini atau anak prasekolah |
10 tahun – 14 tahun 11 bulan | Anak usia sekolah dasar |
15 tahun – 17 tahun 11 bulan | Anak usia sekolah menengah |
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa batasan usia anak menurut WHO sangat beragam tergantung pada fase perkembangan anak. Dalam pandangan WHO, setiap fase perkembangan anak memiliki tantangan dan permasalahan yang berbeda yang harus diatasi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memahami definisi anak menurut WHO agar dapat memberikan perhatian dan perawatan yang tepat sesuai dengan fase perkembangan anak.
Kelebihan Definisi Anak Menurut WHO
Penggunaan definisi anak menurut WHO memiliki kelebihan yang sangat penting, di antaranya adalah:
1. Standar Internasional
Definisi anak menurut WHO telah diakui secara internasional dan diadopsi oleh berbagai organisasi dunia. Hal ini membuat penggunaan definisi anak menurut WHO menjadi standar yang berkualitas tinggi dan dapat diandalkan oleh semua pihak.
2. Menjamin Kesejahteraan Anak
Dengan memahami definisi anak menurut WHO, kita dapat memberikan perhatian dan perawatan yang lebih baik untuk anak. Sebagai contoh, kita dapat memberikan perlindungan pada anak yang berusia di bawah 18 tahun, apapun kondisinya, sehingga kesejahteraannya terjamin.
3. Memahami Perkembangan Anak
Definisi anak menurut WHO juga membantu kita memahami fase perkembangan anak yang beragam. Hal ini membuat kita dapat memberikan perhatian dan perawatan yang tepat sesuai dengan fase perkembangan anak.
4. Membantu Perencanaan Program Kesehatan Anak
Pemerintah dapat merencanakan dan mengimplementasikan program kesehatan anak secara lebih baik dengan memahami definisi anak menurut WHO. Hal ini berguna untuk meningkatkan kesehatan anak dan memberikan perlindungan yang lebih baik pada anak.
5. Melindungi Anak dari Eksploitasi dan Kekerasan
Dengan penggunaan definisi anak menurut WHO, anak-anak dapat dilindungi dari eksploitasi dan kekerasan yang sering terjadi. Misalnya, anak yang masih di bawah usia 18 tahun tidak boleh diperkerjakan, karena hal ini dapat merugikan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Kekurangan Definisi Anak Menurut WHO
Penggunaan definisi anak menurut WHO juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Keterbatasan Kultur
Keterbatasan definisi anak menurut WHO terdapat pada aspek kultur. Beberapa negara memiliki batasan usia yang berbeda untuk anak, tergantung pada nilai dan budaya lokal. Hal ini dapat menimbulkan ketidaksesuaian antara definisi anak menurut WHO dan kebiasaan masyarakat setempat.
2. Interpretasi yang Berbeda
Definisi anak menurut WHO dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh setiap orang. Beberapa orang mungkin memandang bahwa anak adalah individu manusia yang berusia di bawah 21 tahun, sementara yang lain memandang bahwa anak adalah individu manusia yang berusia di bawah 16 tahun. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan pandangan tentang perlindungan dan perawatan anak.
3. Bukan Acuan Mutlak
Meskipun definisi anak menurut WHO diakui secara internasional, bukan berarti definisi ini menjadi acuan mutlak dalam segala hal. Ada beberapa permasalahan yang belum tercakup dalam definisi anak menurut WHO, sehingga perlu dilakukan penyesuaian kebijakan di setiap masing-masing negara.
FAQ
Definisi anak menurut WHO adalah individu manusia yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali jika hukum setempat menentukan usia yang lebih tinggi untuk batasan anak.
Penggunaan definisi anak menurut WHO penting untuk memberikan perlindungan dan perawatan yang tepat pada anak, serta membantu pemerintah merencanakan program kesehatan anak secara lebih baik.
Kategori usia anak menurut WHO terdiri dari bayi baru lahir/neonatus, bayi, anak usia dini atau anak prasekolah, anak usia sekolah dasar, dan anak usia sekolah menengah.
Beberapa kekurangan penggunaan definisi anak menurut WHO adalah keterbatasan kultur, interpretasi yang berbeda, dan bukan acuan mutlak.
Anak yang berusia di bawah 18 tahun menjadi sasaran perlindungan dalam definisi anak menurut WHO.
Manfaat dari memahami definisi anak menurut WHO adalah dapat memberikan perhatian dan perawatan yang lebih baik pada anak, serta melindungi anak dari eksploitasi dan kekerasan.
7. Mengapa batasan usia anak berbeda-beda tergantung pada fase perkembangan?
Batasan usia anak berbeda-beda tergantung pada fase perkembangan karena setiap fase perkembangan memiliki tantangan dan permasalahan yang berbeda yang harus diatasi.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, kita memahami bahwa definisi anak menurut WHO adalah individu manusia yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali jika hukum setempat menentukan usia yang lebih tinggi untuk batasan anak. Penggunaan definisi anak menurut WHO memiliki kelebihan, antara lain standar internasional, menjamin kesejahteraan anak, memahami fase perkembangan anak, membantu perencanaan program kesehatan anak, serta melindungi anak dari eksploitasi dan kekerasan. Namun, penggunaan definisi anak menurut WHO juga memiliki kekurangan, antara lain keterbatasan kultur, interpretasi yang berbeda, dan bukan acuan mutlak. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian kebijakan di setiap masing-masing negara.
Disclaimer
Artikel ini disusun untuk keperluan informasi saja dan bukan untuk memberikan diagnosis atau pengobatan medis. Mohon konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan terkait sebelum mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan anak.